Friday 4 October 2013

kumpulan cerpen



Kumpulan cerpen
1.stiker pantul....
2.tamu....
3.patah as ban....
4.kebanjiran...


Stiker pantul....
   Hari itu aku bermain di rumah saudaraku.saat malam tiba, aliran listrik tiba-tiba mati.pttt....semua gelap gulita.tiba-tiba dari almari saudaraku kulihat gambar dua anak sedang bermain.Aku langsung berteriak ketakutan.
     “Tolong.....ada tuyul,” kataku
      “Sssst,jangan takut.nanti juga pergi,”kata saudaraku dengan tenang.Tak lama kemudian lampu pun memyala.Gambar anak bermain yang kukira tuyul itu pun kini terlihat jelas.Ternyata itu stiker pantul yang seolah-olah bisa menyala dalam gelap.Kami berdua pun tertawa terbahak-bahak.
...........................................Tamu....                   
  Sore itu aku dan ibu sedang bersih-bersih rumah. Aku membantu ibu memasukkan barang-barang ke dalam rak. Sewaktu kami sedang memberesi barang-barang,tiba-tibba terdengar suara sepeda motor berhenti di depan rumah.
Ketika aku hendak membuka pintu,Ibu melarang ku karena rumah masih berantakan.Ibu segera memasukkan semua barang ke dalam rak dengan tergesa-gesa.Setelah itu,Ibu menyuruhku membuka pintu.Ketika kubuka pintu.,ternyata tamu itu bukan belok kerumahku,tapi ke rumah tetangga depan rumahku.Bukan main malunya aku.Untung saja tamu itu tidak melihatku. ............................................
Patah as ban...
  Mama mengantar adikku ke sekolah naik angkot. Kendaraan ini baru jalan setelah penumpangnya penuh.Ketika angkot ini berjalan,tiba-tiba terdengar suara bruukk. Angkot ini jalannya jadi miring dan berhenti di tengah jalan.
       Mamaku melihat ada roda yang menggelinding mendahului angkot ini.Ternyata sumbu as ban roda angkot ini patah.Akibat roda angkot ini terlepas.Setelah hilang rasa terkejut,penumpang yang ada di angkot itu tertawa melihat ban yang menggelinding sendiri.
............................................
Kebanjiran....
          Setiap selasa,kami mengikuti les di sekolah.Setibanya di sekolah, kami sempat bermain ala Komunikata sambil menanti kedatangan guru les.Tiba-tiba turun hujan deras dan petir bersahut-sahutan.Kami pun menutup pintu kelas untuk meneruskan permainan.
          Aku pun iseng membuka pintu kelas yang tertutup.Ternyata ada air yang deras masuk ke kelas.
      “Banjir.....banjir.” teriakku.
Kami segera lari berhamburan keluar kelas.Di halaman sekolah banjirnya setinggi lutut anak-anak.Untungnya hujan cepat berhenti dan menyurut.Les pun gagal dan kami pulang kerumah.


                
 

No comments:

Post a Comment